Rabu, 17 Desember 2014

ARTIKEL PENTINGNYA BELAJAR PSIKOLINGUISTIK


                           PENTINGYA MEMPELAJARI PSIKOLINGUISTIK
                              Disusun untuk memenuhi tugas Ulangan Akhir Semester ( UAS )



                                                                 Dosen Pengampu:



                                                     Nama  : Angga bagus sukmawan
                                                     NPM   : 1512500097


 
Di Susun Oleh :






PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2014






BIODATA
Nama                          : Angga Bagus Sukmawan
Tempat Lahir            : Pemalang
Tanggal Lahir           : 10 April 1993
Alamat                        : Jl. Cempaka Rt. 09 Rw. 04 Desa Bantarbolang,
                                      Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang.
Status Pendidikan     : 1. SD Negeri 07 Bantarbolang
                                      2. SMP Islam Raudlatul Muta’alimin Bantarbolang
                                      3. SMA Muhammadiyah 1 Pemalang
Hobi                            : 1. Sport        : Automotif
                                      2. Olahraga  : Badminton, Bola, Renang,
Cita – Cita                  : Guru
Motto Hidup              : Kerjakanlah selagi kita mampu, tak ada kata untuk
                                      Sebuah kegagalan, bersabar dan ikhlas dalam
                                      Menerima sebuah cobaan.



 





















Rangkuman psikolinguistik
1.  Pengertian Psikolinguistik
       Secara etimologi kata psikolinguistik terbentuk dari kata psikologi dan kata linguistik,yakni dua bidang ilmu yang berbeda,yang masing-masing bardiri sendiri,dengan prosedur dan metode yang berlainan.
Namun,keduanya sama-sama meneliti bahasa sebagai objek formalnya.hanya objek materinya yang berbeda,linguistik mengkaji struktur bahasa,sedangkan psikologi mengkaji prilaku berbahasa atau proses berbahasa.
2.  Tujuan Psikolinguistik
       Psikolinguistik mencoba menguraikan proses- proses psikologi yang belangsung jika seseorang mengucapkan kalimat- kalimat yang didengarnya pada waktu berkominkasi, dan bagaimana kemampuan berbahasa itu diperoleh manusia ( slobin, 1974; meller, 1964; slama Cazahu, 1974). Maka secara teoritis tujuan utama psikolinguistik adalah mencari satu teori bahasa yang linguistik bisa diterima dan secara psikologi dapat menerangkan haikikat bahasa dan pemerolehannya. Dengan kata lain psikolinguistik mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa, dan bagaimana struk ini diperoleh, digunakan pada waktu bertutur itu. Dalam prakteknya psikolinguistik mencoba menerapkan pengetahuan linguistik dan psikologi pada masalah- masalah seperti pengajaran dan pembelajaran bahasa, pengajaran membaca permulaan dan membaca lanjut, kedwibahasaan dan kemultibahasaan, penyakit bertutur seperti afasia, gagap, dan sebagainya; serta masalah – masalah sosial lain yang menyangkut bahasa, seperti bahasa dan pendidikan, bahasa dan pembangunan nusa dan bangsa.
3.      Posisi Psikolinguistik dalam Studi Linguistik
      Dalam kajian linguistik, Psikolinguistik berperan sebagai ilmu antardisiplin antara psikologi dan linguistik yang mengkaji bahasa dan hakikat bahasa sebagai objek formalnya. Karena berasal dari dua displin yang berbeda; yaitu psikologi dan linguistik, maka objek materialnya pun berbeda. Linguistik mengkaji struktur bahasa, sedangkan psikologi mengkaji perilaku berbahasa atau proses berbahasa.
4.      Pentingnya Psikolinguistik dalam Studi Linguistik
      Psikolinguistik berperan penting karena mencoba menerapkan pengetahuan psikologi dan llinguistik pada masalah-masalah seperti pada pengajaran dan pembelajaran bahasa, pengajaran membaca permulaan dan membaca lanjut, kedwibahasaan dan kemultibahasaan, penyakit bertutur kata seperti afasia, gagap, dan lainnya; serta masalah-masalah sosial lain yang menyangkut bahasa, seperti bahasa dan pendidikan, bahasa dan pembangunan nusa dan bangsa.
5.      Fokus Kajian Psikolinguistik Pada Fakultas Pendidikan
      Psikolinguistik Perkembangan Subdisiplin ini berkaitan dengan proses pemerolehan berbahasa, baik pemerolehan bahasa pertama maupun pemerolehan bahasa kedua. Subdisiplin ini mengkaji proses pemerolehan fonologi, proses pemerolehan semantik, dan proses pemerolehan sintaksis secara berjenjang, bertahap, dan terpadu. Pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seseorang kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Sedangkan pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari bahasa kedua, setelah dia memperoleh bahasa pertamanya.
      Ada dua proses yang terjadi ketika seorang anak sedang memperoleh bahasa pertamanya, yaitu proses kompetensi dan proses performansi. Kompetensi adalah proses penguasaan tata bahasa yang berlangsung secara tidak disadari. Proses ini menjadi syarat terjadinya proses performansi yang terdiri dari dua proses, yaitu proses pemahaman dan proses penerbitan atau proses menghasilkan kalimat-kalimat. Proses pemahaman melibatkan kemampuan memngamati atau kemampuan mempersepsi kalimat-kalimat yang didengar. Sedangkan penerbitan melibatkan kemampuan mengeluarkan kalimat sendiri. Proses kompetensi ini apabila telah dikuasai anak-anak akan menjadi kemampuan linguistik anak-anak. Jadi, kemampuan linguistik terdiri dari kemampuan memahami dan kemampuan melahirkan kalimat baru yang dalam linguistik transformasi generatif disebut perlakuan, atau pelaksanaan bahasa, atau performansi.
6.      Manfaat Mempelajari Psikolinguistik Bagi Guru dan atau  Calon Guru
      Bagi seorang guru, yang tugas utamanya adalah mengajar,sangat penting memahami psikologi belajar. Kegiatan pembelajaran, termasuk pembelajaran pendidikan agama Islam,sarat dengan muatan psikologis. Mengabaikan aspek – aspek psikologis dalam proses pembelajaran akan berakibat kegagalan,sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai.
      Beberapa peran penting psikologi dalam proses pembelajaran adalah :
Ø  Dapat mengetahui sejarah kelahiran dan perkembangan psikolinguistik sebagai suatu disiplinmandiri.
Ø  Dapat membantu Guru dalam memahami siswanya yang berbeda dalam hal kecerdasan.
Ø  Dapat mengetahui bagaimana bahasa pertama dan bahasa kedua itu diperoleh.
Ø  Dapat mengetahui mengapa seseorang bisa menderita penyakit bertutur dan bagaimana cara menyembuhkannya.
Ø  Dapat membantu Guru dalam mengajarkan bahasa kedua supaya hasilnya baik.
Ø  Dapat mengetahui bagaimana suatu dialek itu tercipta.
Ø  Dapat mengetahui bagaimana proses yang terjadi di dalam otak ketika berbahasa
Ø  Memahami siswa sebagai pelajar, meliputiperkembangannya, tabiat, kemampuan, kecerdasan,motivasi, minat, fisik, pengalaman, kepribadian, dan lain-lain.
Ø  Memahami prinsip – prinsip dan teori pembelaaran
Ø  Memilih memetode – metode pembelajaran danpengajaran
Ø  Menetapkan tujuan pembelajaran dan pengajaran
Ø  Menciptaka situasi pembelajaran dan pengajaranyang kondusif
Ø  Memilih dan menetapkan isi pengajaran
Ø  Membantu peserta didik yang mengalami kesulitanbelajar
Ø  Memilih alat Bantu pembelajaran dan pengajaran
Ø  Menilai hasil pembelajaran dan pengajaran
Ø  Memahami dan mengembangkan kepribadian dan profesi guru
Ø  Membimbing perkembangan siswa.
7.      Psikollinguistik Pendidikan
Subdisiplin ini mengkaji aspek-aspek pendidikan secara umum dalam pendidikan formal di sekolah. Umpamanya peranan bahasa dalam pengajaran membaca, pengajaran kemahiran berbahasa, dan pengetahuan mengenai peningkatan kemampuan berbahasa dalam proses memperbaiki kemampuan menyampaikan pikiran dan perasaan. 
Ada dua tipe pembelajaran bahasa, yaitu:
·      Tipe Naturalistik
Bersifat alamiah, tanpa Guru, dan tanpa kesengajaan. Pembelajaran berlangsung di dalam lingkungan kehidupan bermasyarakat.
·      Tipe Formal
Berlangsung di dalam kelas dengan Guru, materi, dan alat-alat bantu belajar yang sudah disiapkan.
Hipotesis-hipotesis pembelajaran bahasa diantaranya:
a.       Hipotesis Kesamaan antara B1 dan B2
b.      Hipotesis Kontrastif
c.       Hipotesis Krashen
Adapun faktor-faktor penentu dalam pembelajaran Bahasa kedua diantaranya:
a.       Faktor Motivasi
b.      Faktor Usia
c.       Faktor Penyajian Formal
d.      Faktor Bahasa Pertama
e.       Faktor Lingkungan

SEMOGA BERMANFAAT :)





Jumat, 31 Januari 2014

Bagi anda yang ingin ingin memulai melirik dunia bisnis, budidaya ikan lele merupakan salah satu pilihan yang cukup menjanjikan. Mengingat pertumbuhan pasar permintaan ikan lele terus meningkat dari tahun-ketahun. Apalagi saat ini ikan lele juga sangat cocok untuk di budidayakan di kolam terpal. Bahkan sudah banyak yang sukses menjalankan peternakan lele di kolam dari terpal ini.
lele dumbo Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal
Budi daya umumnya di lakukan di kolam kolam galian konvesional. Namun kendala yang sering dihadapi adalah ketika kolam ikan dilanda banjir. Nah dengan pembuatan kolam dari terpal ini kemungkinan tersebut bisa dihindari. Karena kolam terpal ini bisa dibuat dengan posisi berada di atas tanah dengan dinding dari kayu kemudian dilapis terpal.

Budidaya Ikan Lele

Pertimbangan Teknis Kolam terpal
Kolam terpal ini bisa di jalankan di medan yang tidak memungkinkan untuk membudidayakan ikan. Misalnya tanah dengan medan propos, tanah pasir, ruang sempit, dan lain-lain.
Keunggulan:
  • Praktis dan mudah
  • Investasi kecil
  • Tidak mudah terkena banjir
  • Kontaminasi dengan tanah yang tidak diketahui kualitasnya dapat dihindari
  • Kontrol terhadap kualitas dan kuantitas air lebih mudah
  • Mudah melakukan pengeringan dan pembersihan
  • Mudah melakukan panen
  • Bisa dipindahkan
Jenis budidaya:
a. Budidaya Lele untuk Pembibitan
Bagi anda yang ingin menjalankan bisnis budidaya lele di segmen pembibitan harus memahami bahwa bisnis ini cukup menjanjikan. Kenapa demikian? karena setelah telur menetas, bibit lele langsung bisa dijual ke para peternak lele.
Sementara secara teknis bibit lele bisa memiliki ukuran 2-3 cm setelah usia penetasan sudah sekitar sebulan. Biasanya pengembangan bibit lele dilakukan pada medan kolam yang berlumpur. Biasanya di sawah dengan ukuran yang luas. Namun hal ini bisa juga di lakukan namun sebaiknya dilakukan di kolam yang berukuran besar agar bibit cepat besar. Apabila kolam terpal berukuran kecil, maka sebaiknya bibit yang dimasukan dalam jumlah kecil saja. Sebagai penunjang pertumbuhan bibit bisa di suplay dengan makanan berupa pelet setiap harinya.
Waktu yang dibutuhkan agar bibit tumbuh dengan ukuran 5-7 cm sekitar 2 bulan. Bibit yang telah menjapai ukuran ini memiliki harga jual yang lebih baik dan bisa di pasarkan ke peternak lele.
b Budidaya Lele untuk Konsumsi
Bagi anda yang membudidayakan ikan lele dengan tujuan untuk di jual sebagai lele konsumsi maka sebaiknya membeli bibit berukuran 5-7 cm lebih baik lagi bibit jenis lele Dumbo. Kenapa demikian? dalam hal ini pertimbanganya adalah ukuran bibit yang sebesar itu akan akan lebih cepat tumbuh. Sehingga panen bisa berlangsung lebih cepat dalam kurun 3-4 bulan sudah bisa dipanen. Agar hasil lebih baik dan optimal, maka sebaiknya di suplay dengan memberikan makanan seoptimal mungkin. Budidaya lele untuk konsumsi lebih lebih aman dibanding pembibitan. Karena ikan dengan usia besar lebih tahan terhadap penyakit yang menyebabkan kematian.
Persiapan Pembuatan Kolam Terpal
Dalam pembuatan kolam terpal ini yang harus di perhatikan adalah jumlah populasi dan luas kolam. Untuk populasi 100 ekor lele maka luas kolam terpal yang dibutuhkan adalah (P 2m x L 1m x T 0,6m) P=panjang l=lebar T=tinggi. Nah jika ingin mengembangkan dalam jumlah banyak tinggal di kalikan saja dengan lebar tersebut. Contoh (P 4m x L 2m x T 0,6) bisa menampung 200 ekor lele dan seterusnya, yang perlu di perhatikan adalah panjang dan lebar kolam.
71978379 4 KOEBUL KOMONITAS BUDIDAYA IKAN LELE Dijual Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal
Kolam Kembung Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal
Bahan:
  • Terpal
  • Kayu/ batako/ papan/ tanah
  • Alat lain penunjang pembuatan kerangka
Kolam bisa dibuat dengan kayu sebagai kerangka, batako, ataupun tanah. Untuk kolam dengan tanah bisa dengan menggali lobang di tanah kemudian dilapisi terpal. Sedangkan untuk kolam dengan kerangka kayu/ papan/ batako bisa di buat di atas permukaan tanah. Sebaiknya kolam diberikan pelindung peneduh di salah satu bagian kolam. Karena lele merupakan ikan yang suka bersembunyi.
Pemeliharaan dan Perawatan
Sebelum bibit dimasukan ke kolam yang sudah jadi sebaiknya kolam di isi dengan air terlebih dahulu kemudian membuat air agar kaya akan plankton (sejenis biota air yang bisa menjadi makanan bibit). Caranya dengan memberikan pupuk kompos dari kotoran sapi kedalam air secukupnya kemudian biarkan selama tiga hari sehingga plankton bisa hidup dan berkembang.
Agar cepat berkembang sebaiknya lele juga di suplay dengan makanan berupa palet. Pemberian palet bisa dilakukan sebanyak 2 kali sehari. Namun akan lebih baik diberikan lebih dari 2 kali dengan porsi yang lebih sedikit tentunya. SElain palet bisa juga di suplai dengan makanan alami seperti bekicot, kerang, keoang emas, rayap dan lain-lain jika memang ada di sekitar kita. Makanan alami ini selain menghemat pengeluaran juga sangat bermanfaat menunjang kebutuhan gizi lele.
Pergantian air kolam juga diperlukan, meskipun lele termasuk jenis ikan yang tahan terhadap kondisi berbagai jenis air. Akan tetapi dengan kondisi air yang tidak di ganti dalam jangka waktu lama akan membuat kualitas air menjadi buruk dan bau. Tentunya akan berdampak pada munculnya bebagai penyakit yang bisa menyerang lele. Pergantian air sebaiknya dilakukan dengan membuang 10-30% air di kolam dan menambahkan jumlah yang sama, setiap seminggu sekali atau 2 minggu sekali, artinya bukan mengganti semua air.
Ketika usia lele sudah mencapai 1 bulan di kolam maka seleksi dan pemisahan harus dilakukan. Hal ini mengingat pertumbuhan lele tidak sama antara satu dan yang lainya. Dengan memisahkan lele yang terlam bat tumbuh bertujuan agar mereka tidak kalah bersaing mendapat makanan dengan lele yang telah tumbuh lebih besar. Demikian tips budidaya ikan lele di kolam terpal agar bisa berhasil dan sukses, semoga bermanfaat.