PENTINGYA
MEMPELAJARI PSIKOLINGUISTIK
Disusun untuk memenuhi tugas Ulangan
Akhir Semester ( UAS )
Dosen
Pengampu:
|
Di Susun Oleh :
PENDIDIKAN
BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PANCASAKTI TEGAL
2014
BIODATA
Nama : Angga Bagus Sukmawan
Tempat Lahir : Pemalang
Tanggal Lahir : 10 April 1993
Alamat : Jl. Cempaka Rt. 09 Rw.
04 Desa Bantarbolang,
Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang.
Status Pendidikan : 1. SD Negeri 07 Bantarbolang
2. SMP Islam Raudlatul Muta’alimin Bantarbolang
3. SMA Muhammadiyah 1 Pemalang
Hobi : 1. Sport :
Automotif
2. Olahraga : Badminton, Bola,
Renang,
Cita – Cita : Guru
Motto Hidup : Kerjakanlah selagi kita mampu,
tak ada kata untuk
Sebuah kegagalan, bersabar dan ikhlas dalam
Menerima sebuah cobaan.
Rangkuman psikolinguistik
1.
Pengertian Psikolinguistik
Secara
etimologi kata psikolinguistik terbentuk dari kata psikologi dan kata
linguistik,yakni dua bidang ilmu yang berbeda,yang masing-masing bardiri
sendiri,dengan prosedur dan metode yang berlainan.
Namun,keduanya sama-sama meneliti bahasa sebagai objek
formalnya.hanya objek materinya yang berbeda,linguistik mengkaji struktur
bahasa,sedangkan psikologi mengkaji prilaku berbahasa atau proses berbahasa.
2.
Tujuan Psikolinguistik
Psikolinguistik
mencoba menguraikan proses- proses psikologi yang belangsung jika seseorang
mengucapkan kalimat- kalimat yang didengarnya pada waktu berkominkasi, dan
bagaimana kemampuan berbahasa itu diperoleh manusia ( slobin, 1974; meller,
1964; slama Cazahu, 1974). Maka secara teoritis tujuan utama psikolinguistik
adalah mencari satu teori bahasa yang linguistik bisa diterima dan secara
psikologi dapat menerangkan haikikat bahasa dan pemerolehannya. Dengan kata
lain psikolinguistik mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa, dan bagaimana
struk ini diperoleh, digunakan pada waktu bertutur itu. Dalam prakteknya
psikolinguistik mencoba menerapkan pengetahuan linguistik dan psikologi pada
masalah- masalah seperti pengajaran dan pembelajaran bahasa, pengajaran membaca
permulaan dan membaca lanjut, kedwibahasaan dan kemultibahasaan, penyakit
bertutur seperti afasia, gagap, dan sebagainya; serta masalah – masalah sosial
lain yang menyangkut bahasa, seperti bahasa dan pendidikan, bahasa dan
pembangunan nusa dan bangsa.
3.
Posisi Psikolinguistik dalam Studi Linguistik
Dalam kajian
linguistik, Psikolinguistik berperan sebagai ilmu antardisiplin antara
psikologi dan linguistik yang mengkaji bahasa dan hakikat bahasa sebagai objek
formalnya. Karena berasal dari dua displin yang berbeda; yaitu psikologi dan
linguistik, maka objek materialnya pun berbeda. Linguistik mengkaji struktur
bahasa, sedangkan psikologi mengkaji perilaku berbahasa atau proses berbahasa.
4.
Pentingnya Psikolinguistik dalam Studi Linguistik
Psikolinguistik
berperan penting karena mencoba menerapkan pengetahuan psikologi dan
llinguistik pada masalah-masalah seperti pada pengajaran dan pembelajaran
bahasa, pengajaran membaca permulaan dan membaca lanjut, kedwibahasaan dan
kemultibahasaan, penyakit bertutur kata seperti afasia, gagap, dan lainnya;
serta masalah-masalah sosial lain yang menyangkut bahasa, seperti bahasa dan
pendidikan, bahasa dan pembangunan nusa dan bangsa.
5.
Fokus Kajian Psikolinguistik Pada Fakultas Pendidikan
Psikolinguistik
Perkembangan Subdisiplin ini berkaitan dengan proses pemerolehan berbahasa,
baik pemerolehan bahasa pertama maupun pemerolehan bahasa kedua. Subdisiplin
ini mengkaji proses pemerolehan fonologi, proses pemerolehan semantik, dan
proses pemerolehan sintaksis secara berjenjang, bertahap, dan terpadu. Pemerolehan
bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seseorang kanak-kanak
ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Sedangkan
pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu
seorang anak mempelajari bahasa kedua, setelah dia memperoleh bahasa
pertamanya.
Ada dua
proses yang terjadi ketika seorang anak sedang memperoleh bahasa pertamanya,
yaitu proses kompetensi dan proses performansi. Kompetensi adalah proses
penguasaan tata bahasa yang berlangsung secara tidak disadari. Proses ini
menjadi syarat terjadinya proses performansi yang terdiri dari dua proses,
yaitu proses pemahaman dan proses penerbitan atau proses menghasilkan
kalimat-kalimat. Proses pemahaman melibatkan kemampuan memngamati atau
kemampuan mempersepsi kalimat-kalimat yang didengar. Sedangkan penerbitan
melibatkan kemampuan mengeluarkan kalimat sendiri. Proses kompetensi ini
apabila telah dikuasai anak-anak akan menjadi kemampuan linguistik anak-anak.
Jadi, kemampuan linguistik terdiri dari kemampuan memahami dan kemampuan
melahirkan kalimat baru yang dalam linguistik transformasi generatif disebut
perlakuan, atau pelaksanaan bahasa, atau performansi.
6.
Manfaat Mempelajari Psikolinguistik Bagi Guru dan
atau Calon Guru
Bagi
seorang guru, yang tugas utamanya adalah mengajar,sangat penting memahami
psikologi belajar. Kegiatan pembelajaran, termasuk pembelajaran pendidikan
agama Islam,sarat dengan muatan psikologis. Mengabaikan aspek – aspek psikologis
dalam proses pembelajaran akan berakibat kegagalan,sehingga tujuan pembelajaran
tidak tercapai.
Beberapa
peran penting psikologi dalam proses pembelajaran adalah :
Ø Dapat
mengetahui sejarah kelahiran dan perkembangan psikolinguistik sebagai suatu
disiplinmandiri.
Ø Dapat
membantu Guru dalam memahami siswanya yang berbeda dalam hal kecerdasan.
Ø Dapat
mengetahui bagaimana bahasa pertama dan bahasa kedua itu diperoleh.
Ø Dapat
mengetahui mengapa seseorang bisa menderita penyakit bertutur dan bagaimana
cara menyembuhkannya.
Ø Dapat
membantu Guru dalam mengajarkan bahasa kedua supaya hasilnya baik.
Ø Dapat
mengetahui bagaimana suatu dialek itu tercipta.
Ø Dapat
mengetahui bagaimana proses yang terjadi di dalam otak ketika berbahasa
Ø Memahami
siswa sebagai pelajar, meliputiperkembangannya, tabiat, kemampuan, kecerdasan,motivasi,
minat, fisik, pengalaman, kepribadian, dan lain-lain.
Ø Memahami
prinsip – prinsip dan teori pembelaaran
Ø Memilih
memetode – metode pembelajaran danpengajaran
Ø Menetapkan
tujuan pembelajaran dan pengajaran
Ø Menciptaka
situasi pembelajaran dan pengajaranyang kondusif
Ø Memilih dan
menetapkan isi pengajaran
Ø Membantu
peserta didik yang mengalami kesulitanbelajar
Ø Memilih alat
Bantu pembelajaran dan pengajaran
Ø Menilai
hasil pembelajaran dan pengajaran
Ø Memahami dan
mengembangkan kepribadian dan profesi guru
Ø Membimbing
perkembangan siswa.
7. Psikollinguistik
Pendidikan
Subdisiplin
ini mengkaji aspek-aspek pendidikan secara umum dalam pendidikan formal di
sekolah. Umpamanya peranan bahasa dalam pengajaran membaca, pengajaran
kemahiran berbahasa, dan pengetahuan mengenai peningkatan kemampuan berbahasa
dalam proses memperbaiki kemampuan menyampaikan pikiran dan perasaan.
Ada
dua tipe pembelajaran bahasa, yaitu:
· Tipe Naturalistik
Bersifat
alamiah, tanpa Guru, dan tanpa kesengajaan. Pembelajaran berlangsung di dalam
lingkungan kehidupan bermasyarakat.
· Tipe Formal
Berlangsung
di dalam kelas dengan Guru, materi, dan alat-alat bantu belajar yang sudah
disiapkan.
Hipotesis-hipotesis pembelajaran bahasa diantaranya:
a.
Hipotesis
Kesamaan antara B1 dan B2
b.
Hipotesis
Kontrastif
c.
Hipotesis
Krashen
Adapun
faktor-faktor penentu dalam pembelajaran Bahasa kedua diantaranya:
a.
Faktor
Motivasi
b.
Faktor
Usia
c.
Faktor
Penyajian Formal
d.
Faktor
Bahasa Pertama
e.
Faktor
Lingkungan
SEMOGA BERMANFAAT :)
terimakasih :)
BalasHapusTerima kasih informasinya. Cukup buat tambahan referensi
BalasHapus